Quotes tentang Imajinasi

John Rusnki:
The imagination is never governed, it is always the ruling and divine power. Imajinasi tidak pernah diatur, itu selalu berkuasa dan kuasa ilahi.

Muhammad Ali:
The man who has no imagination has no wings. Orang yang tidak memiliki imajinasi tidak memiliki sayap.

Henry Ford: Quotes about Imagination Henry Ford:
The man who will use his skill and constructive imagination to see how much he can give for a dollar instead of how little he can give for a dollar is bound to succeed. Orang yang akan menggunakan keterampilan dan imajinasi konstruktif untuk melihat berapa banyak ia dapat memberikan dollar,
 Milton: 

The mind is its own place, and in itself, can make heaven of Hell, and a hell of Heaven. Pikiran adalah tempat sendiri, dan dalam dirinya sendiri, dapat membuat surga dari neraka, dan neraka Surga.

Arthur C. Clarke:

The only way to find the limits of the possible is by going beyond them to the impossible. Satunya cara untuk menemukan batas yang memungkinkan adalah dengan melampaui mereka yang mustahil.

Charles F. Kettering:  

The opportunities of man are limited only by his imagination. Peluang manusia hanya dibatasi oleh imajinasinya. But so few have imagination that there are ten thousand fiddlers to one composer. Namun begitu sedikit memiliki imajinasi bahwa ada sepuluh ribu Fiddlers satu komposer.

Emily Dickinson:  

The possible's slow fuse is lit by the imagination. sekering lambat ini mungkin adalah diterangi oleh imajinasi.

John F. Kennedy:  

The problems of the world cannot possibly be solved by skeptics or cynics whose horizons are limited by the obvious realities. Masalah dunia tidak mungkin bisa diselesaikan dengan skeptis atau sinis cakrawala yang dibatasi oleh realitas jelas. We need men who can dream of things that never were. Kami membutuhkan orang yang bisa bermimpi hal-hal yang pernah ada.

Ralph Waldo Emerson: 
The quality of the imagination is to flow and not to freeze. Kualitas imajinasi yang mengalir dan tidak membeku.

Albert Einstein:  

The significant problems we face cannot be solved at the same level of thinking we were at when we created them. Masalah signifikan yang kita hadapi tidak dapat diselesaikan pada tingkat berpikir yang sama kita saat kita menciptakan mereka.